GP Ansor Tolak Dimobilisasi Cagub

Ketua umum GP Ansor Kabupaten Probolinggo, Muchlis.








PROBOLINGGO - Segenap pengurus GP. Ansor Kabupaten Probolinggo, dengan tegas menolak segala bentuk intervensi politik yang mengatasnamakan badan otonom NU tersebut. Terlebih paska adanya klaim Ansor yang dimobilisasi untuk mendukung salah satu kandidat calon Gubernur Jawa Timur jelang Pilgub 2018 mendatang.
Hal itu diungkapkan Ketua GP. Ansor Kabupaten Probolinggo, Muchlis menyebut klaim tersebut sangatlah tidak mendasar. Karena pada dasarnya Ansor memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk memilih dan menentukan kepada siapa dukungannya akan diberikan. 
"Jadi tidak benar itu klaimnya salah satu calon yang menyebut kami Ansor berada dibelakang untuk mendukungnya," ungkapnya, Minggu (22/10) kemarin.
Bahkan dengan tegas, Muchlis menyebut nama Syaifullah Yusuf atau yang akrab disebut Gus Ipul yang sengaja mengklaim dukungan Ansor atas dirinya. Padahal dijelaskan Muchlis, Gus Ipul yang tak lain pesaing dari Khofifah kandidat calon Gubernur Jatim lainnya itu, bahkan tak pernah menyapa Ansor selama masa kepemimpinannya sebagai wakil gubernur (Wagub) selama 2 periode,
 "Bisa ditanyakan langsung kepada teman-teman PC Ansor di daerah lainnya, atas apa yang kami sampaikan ini. Kalau hanya dijadikan tempat mencari dukungan setiap lima tahunan tak usahlah mengklaim seperti itu, Toh banyak PC Ansor yang tak mendukungnya," ujarnya.
Muchlis mengungkapkan, pengurus dan seluruh anggota GP Ansor Kabupaten Probolinggo, menekankan seluruh kandidat bakal calon Gubernur Jawa Timur, untuk melakukan proses pendidikan politik secara sehat, dan mengutamakan asas kepentingan umat. 
"Utamakan kepentingan umat, dan berusahalah selalu ada disamping umat yang membutuhkan. Bukannya datang pas ada kepentingan saja," katanya.
Namun demikian, Muchlis memaparkan bila Ansor harus tetap netral dan tidak mihak kepada salah satu calon gubernur baik itu Gus Ipul maupun Khofifah meski keduanya sama-sama berlatar belakang NU dan pernah menjabat di GP Ansor, 
"Meski pernah menjabat sebagai ketua umum sekalipun tak ada hak untuk mengkalim Ansor mendukungnya, karena Ansor itu milik umat dan selalu ada untuk membela kepentingan umat. bukannya datang pas butuh saja," paparnya.
GP Ansor Kabupaten Probolinggo, mengharapkan munculnya figur gubernur yang amanah dan membela kepentingan umat. Serta menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) dan GP Ansor sebagai bagian dari elemen masyarakat untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik,
 "Penimpin itu harus selalu ada untuk rakyatnya, dan tidak pilih kasih, apalagi datang kalau ada butuhnya saja, dan Ansor sudah membuktikan selama 5 tahun diabaikan oleh orang yang mengklaim itu," tandasnya. (uje)


No comments:

Write a Comment


Top