Tarian Tengger Meriahkan Hari Jadi Jawa Timur Ke-72
Posted by Berita Mapan on Sunday, October 29, 2017 |
Budaya
|
Tarian Bali Ganjur yang dibawakan oleh para pemuda asal desa Ledokombo, kecamatan Sumber dalam pentas seni dan budaya dalam rangka hari jadi Jawa Timur di Probolinggo |
PROBOLINGGO - Tarian Bali Ganjur dan Dharmaning
Kusuma Meriahkan Hari Jadi Jawa Timur Ke-72
. Tarian kreasi masyarakat
suku Tengger ditampilkan dalam acara pagelaran pentas seni dan kebudayaan yang
diselenggarakan oleh DPRD Jatim bekerja sama dengan Dinas pemuda olahraga
apriwisata dan kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo pada Minggu
(29/10/2017) malam.
Dalam acara
yang digelar serentak diseluruh wilayah Jawa Timur itu, Pemerintah kabupaten
Probolinggo menampilkan dua kesenian tari asal masyarakat suku Tengger. Mulai
dari tarian Bali Ganjur asal desa Ledokombo, kecamatan Sumber dan tarian
Dharmaning Kusuma asal Desa/Kecamatan Sukapura ditampilkan secara epik dan tak
jarang mengundang decak kagum penonton yang memadati halaman gedung eks Pemkab
Probolinggo di kecamatan Dringu.
Penata tari
Dharmaning Kusuma dari Sanggar Panji Laras Sukapura, Ryan Agung mengungkapkan
bahwa penampilan para penari dari sanggar binaannya dihadapan ribuan tamu
undangan dan penonton yang hadir di gedung eks pemkab itu kali ini terasa
spesial, karena disaksikan langsung oleh sejumlah pejabat dari komisi D DPRD
Jatim,
“Rasanya berbeda
karena selain penampilan kami dilakukan dimalam hari, juga karena penampilan
kami ini disaksikan langsung oleh anggota dewan Jawa Timur dalam rangka hari
jadi provinsi ke 72,” ungkapnya.
|
Salah satu gerakan dalam tarian Dharmaning Kusuma yang dibawakan oleh sanggar tari Panji Laras desa/kecamatan Sukapura yang menceritakan tentang kisah Joko Seger dan Roro Anteng |
Apresiasi pun
disampaikan oleh salah seorang anggota DPRD Jatim dari Komisi D, Mahdi, SE.
Pria yang akrab disapa Habib Mahdi itu mengaku sangat terhibur dengan penampilan
puluhan penari asal desa Ledokombo dan Sukapura itu. Bahkan sesekali dia
mengabadikan tiap gerakan para penari dengan kameranya, “Ini moment langka,
karena itu tak ada salahnya untuk mengabadikan penampilan mahal ini,” katanya.
Diakuinya
meski pembawa tarian ini masih belia, namun secara gerakan tak kalah luwes dan
gemulainya dengan tarian yang dibawakan oleh para penari profesional dari
sanggar tari ternama di Jawa Timur, “Meski sudah cukup larut malam, namun
mereka menari dengan totalitas tinggi, saya merasa bangga kepada mereka ini,”
tandas politisi Partai PPP ini. (uje)
No comments: