30 KRTP Jalin Matra Dapat Santunan NU Bondowoso, begini cara memberikannya?

Ketua MWC Tegal Ampel, Samsul Tahar dan Ketua PC NU KH. Abdul Qadir Syam dan saat bersama warga dalam kegiatan di desa Sumber Tengah, Binakal dan sejumlah KRTP.

Bondowoso - Sebagai bentuk komitmen NU Bondowoso untuk terus memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dalam hal aqidah, Ubudiyah maupun sosial, sejumlah pengurus NU Bondowoso melakukan serangkaian kegiatan pemberian santunan kepada ratusan janda yang diantaranya adalah calon penerima program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK) Kabupaten Bondowoso.

Salah satu pendamping PFK Kabupaten Bondowoso, Alumnus Syari'ah mengemukakan bahwa pihaknya mengajukan kerjasama dengan NU agar sebagian santunan baik dari NU maupun pengurus NU untuk disisihkan kepada sejumlah Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) yang menjadi calon penerima program PFK Jalin Matra 2018 di desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal.

" Kebetulan suami kan pengurus NU. Jadi sekalian saya kerjasama. Kemarin ada pengurus NU yang bermaksud memberikan bantuan sembako. Kita diberi jatah 30 orang untuk diberikan kepada KRTP," katanya.

Bantuan tersebut sudah diserahkan kepada KRTP (Kepala Rumah Tangga Perempuan),  Ia berharap kedepannya kerjasama ini terus ditingkatkan.

Sementara hal yang sama juga dilakukan di kecamatan Tegal Ampel. Ketua MWC Tegal Ampel, H. Samsul Tahar yang memang rutin tiap tahun berbagai dengan warga kurang mampu juga memberikan santunan kepada ratusan janda termasuk juga KRTP. Selain itu, sejumlah guru ngaji juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pemberian santunan itu.

Kegiatan ini sebenarnya rutinan di lakukan oleh pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) utama di Kecamatan Tegalampel. Namun,  pada tahun ini, di kemas berbeda yakni, silaturahmi di bulan suci Ramadhan ini yang bertempat di kediaman Samsul Tahar, kebetulan beliau adalah ketua MWCNU Kecamatan Tegalampel, dengan cara mensinergikan para guru ngaji dengan NU. 

"Dalam kegiatan kali ini, dikemas dengan beberapa rentetan acara yakni,  bekerjasama dengan Kepala Desa Karanganyar untuk mengumpulkan guru ngaji se Desa Karanganyar,  dengan tujuan silaturahmi untuk mempererat tali silaturahmi utama pada guru ngaji," jelas Tahar.

Lebih lanjutnya, Tahar sapaan akrabnya, Guru ngaji di desa ini perlu diperhatikan utamanya dalam kesejahteraannya, karena para guru ngaji inilah yang mampu membuka pintu agama bagi para generasi umat islam ke depannya.

Selain dengan di laksanakan silaturahmi ini,  pertuman kali ini adalah untuk memperkuat ajaran Nahdiyyin bisa tetap berjalan dengan baik di plosok desa, sehingga generasi kita tidak silau dengan ajaran Nahdlatul Ulama. 

"Kegiatan seperti ini, perlu di tingkatkan, agar garis keras atau bahkan teroris tidak mampu menjalar di desa, ini adalah peran penting MCNU dan para Guru ngaji,"  Masud Ali,  selaku wakil ketua Rois Syuriah PCNU Kabupaten Bondowoso. 
Lebih lanjutnya,  ini tidak lain untuk memper erat silaturahmi hubungan antara manusia dan manusia, juga memper erat hubungan ke agamaan yang tentu yang sesuai dengan perilaku sesuai dengan para pendahulu kita, utamanya para ulama terdahulu yang telah mengibarkan bendera Nahdlatul Ulama di negara ini utamanya di Bondowoso. 

Samsul Tahar menambahkan, selain ngaji bareng utamanya menyambungkan ajaran NU di lapisan masyarakat juga,  acara ini di tutup dengan acara buka bersama, tentu dengan demikian akan selalu di kenang bagi ingatan kita, paling tidak acara ini adalah salah satu benteng untuk menjaga generesi kita. 

"Jika ajaran NU menyebar di lapisan masyarakat bahkan mampu menghiasinya,  maka niscaya di lokasi atau desa tersebut akan selalu aman, tentram bahkan makmur," pungkas H. Masud Ali. (Jamharir)


No comments:

Write a Comment


Top