Harga telur merosot, pengusaha telur di Sumberbendo merugi, Ternyata ini alasannya?

Sunar pengusaha telur saat hendak mengantar telur ke sejumlah toko.

PROBOLINGO - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo terus merosot. Imbasnya, peternak ayam mengaku terancam merugi karena harga jual tak sebanding dengan biaya operasional, termasuk biaya pakan ayam.

Salah satu peternak di Desa Sumberbendo Kecamatan Sumberasih, Sunar (38) menuturkan, merosotnya harga telur terjadi sejak dua pekan terakhir. Saat ini, harga jual telur ditingkat peternak sebesar Rp. 18.500 per kilo gram.

“Dua pekan lalu harga jual masih diatas Rp. 20 ribu per kilogram, tetap sejak saat itu berangsur turun. Padahal produktifitas telur sedang bagus,” katanya, Selasa (16/10/2018).

Harga telur ayam sejak dua pekan terakhir merosot sehingga peternak di Kabupaten Probolinggo gelisah.
Disaat harga telur turun drastis, harga pakan lanjut Sunar, justru kian melambung. Harga pakan terutama jagung dan konsentrat terus naik. Campuran pakan ini, belum termasuk dedak dan jenis protein.

“Yang paling tinggi naiknya, ya jagung. Sekarang Rp. 5 ribu per kilo gram, sebelumnya hanya Rp 4 ribu per kilogram. Kalau konsentrat, tiap bulan mesti naik,” papar dia saat ditemui di kandangnya.
Sunar saat periksa ternak ayam dikandangnya.

Jika harga ayam tak berangsur normal, Sunar juga menyebutkan ia dan para peternak lain bisa merugi. Sebab, hasil panen dibawah biaya operasional. “Jelas kita rugi, apalagi harga jualnya sampai Rp 15 ribu per kilo gram,” ucapnya.

Sementara itu, harga telur di Pasar, berada di angka Rp 20.000 hingga Rp 21.000 per kilogram. “Akhir September lalu masih dikisaran Rp 23.000 per kilogram, sekarang turun, ” tandas Rudi salah satu pemilik toko kelontong di pasar setempat (Tofa)


No comments:

Write a Comment


Top